Write a World.. :))

Saat aku lagi bengong, guling-guling, baca novel bentar dan kemudian guling-guling lagi, tiba-tiba…

Hfiuuuh, finally dibales juga, batinku…

Dddddzzzzzzzzzzzzzttttttttttttttttt…!!! Tiba-tiba rasanya kayak mati lampu lalu ada kilatan cahaya dan jdeeeeeeeeeeerrrr petir..!! shock tentu saja, dan tak pelak aku cuma bisa nangis sambil ngeliat tulisan di hp, bingung mau gimana, gak tau harus ngapain, lemes.

Ternyata ini jawaban seharian aku nunggu kabar dari Mas Zak. Aku pikir provider lagi yang bermasalah, karena sekian kali aku sms aku telpon tetep aja gak ada respon, tapi ternyata astaghfirullah. Kok bisa sih? Tadi pagi emang pergi kemana? Sama siapa? Kejadiannya dimana? Terus kronologis kejadiannya gimana? Keadaannya sekarang gmana? Terus sekarang dimana? Dan masih banyak pertanyaan lain yang aku gak tau harus aku kasih ke siapa untuk dapetin jawaban dari semua itu. Semua cuma bisa muter di kepalaku. I have no idea.

Akhirnya kukuatkan diri untuk bales sms itu, otakku buntu, aku nggak tau harus nanya apa, sampai akhirnya aku cuma berhasil nanya keadaannya, meskipun banyak sekali hal yang pengen aku tanyain, setalah aku tiba-tiba saja jadi gagu setelah tau kabar ini. Setelah gak karuan nunggu balasan akhirnya aku tau keadaannya, setidaknya untuk saat ini, karena aku mau lebih banyak tau. Tangan sama kaki luka-luka? Luka-luka yang kayak gimana? Dimana aja? Trus gimana? Dan masih ada begitu banyak pertanyaan. Tapi sekali lagi aku bingung harus cari jawaban dimana.

ALLAH, ku titipkan orang yang aku sayangi ini padaMu, agar Engkau jaga selalu (minggu lalu, dia mengirimkan doa seperti ini untukku, dan kini satu-satunya hal yang bisa kulakukan sekarang adalah berdoa untuknya).

Jadi rasanya seperti ini ya, mungkin ini yang juga Mas Zak rasain waktu aku kecelakaan, gak sadar seharian di rumah sakit. Mungkin ini balasan buat aku. Revenge. Kedudukan seimbang sekarang. Tapi kenapa harus dengan cara kejadian seperti ini sih? Kenapa gak cukup aku aja yang pernah kecelakaan. Aku gak kuat kalo harus di posisi kayak gini. Aku gak tau harus gimana.

Aku putuskan untuk cerita. Ini satu-satunya cara untuk menenangkanku barang sejenak saja. Akhirnya satu-satunya orang yang terpikir olehku cuma Ainabila Kintaninani. Aku pun langsung menelponnya. Begitu mendengar suaranya, aku makin kenceng nangis dan cerita. Setidaknya aku sedikit lega, sedikit sekali. Sampai kemudian kami ngobrol banyak hal tentang kemungkinan apa yang bisa aku lakukan sekarang, dan ternyata dia bisa sedikit menghiburku dengan obrolan tentang kuliah yang lama-mala mengutuk kenapa sampai ip turun, menganalisa dari sisi mana kesalahannya (kalau tidak mau dibilang mencari kambing hitam) dan membuat excuse dan defense. Obrolan terhenti karena tiba-tiba telponku putus. Tuut… tuuut.. tuuut… pulsaku abis..

Dan aku pun kembali keingetan, Ya ALLAH, asli gak aku gak tenang. Bingung musti ngapain, akhirnya aku ngenet aja sampe jam 11 malem. Kemudian tiba-tiba

Huwaaaaaaa ni orang minta ditonjok apa?! Bikin panik ajaaa. Aku udah sms ke banyak orang juga. Alhamdulillah bilangnya gak papa, cuma luka-luka aja (is that true?? hhhmm). Hfiuuuuuuhh. Thank’s a lot God, I love u full.

At least, mungkin ini terlihat sangat lebay, tapi aku gak peduli, aku cuma telanjur panik. Dan aku rasa judul di atas juga terlalu berlebihan, tapi itulah kenyataannya this is a revenge time. ;)