This is Taipa, The Hidden Paradise
Welcome 2014, rentang waktu yang cukup lama untuk
hiatus menulis blog. Banyak hal yang terjadi kurun waktu Mei 2013, dimana
tulisan terakhirku yang membahas seminar proposal skripsi, sampai hari ini. Mulai
dari FSM, penelitian skripsi dengan segala hal yang menyertainya, munaqosyah
dan akhirnya dinyatakan lulus kuliah, sampai jadi freelance kejar tayang
yang satu kerjaan belum selesai sudah ada kerjaan lain yang menanti. I’ll tell you those stories later.
Sekarang, sudah hampir tiga minggu aku tinggal di Lamomea
salah satu desa yang ada di Konawe Selatan, Kendari, Sulawesi Tenggara. Ceritanya
maen ke rumah kakak yang jadi pengasuh salah satu cabang pondok putri yang
cukup terkenal di Indonesia. Jadi, aku pun mau nggak mau harus ikut kemana pun
mereka pergi, misalnya aja ke pesta, sebutan warga asli untuk acara resepsi
pernikahan, di salah satu wali santri yang tinggal di dekat pondok. Ajakan itu
berlanjut ke acara jalan-jalan seluruh keluarga pengasuh pondok, asatidz
asatidzah, dan pegawai pondok saat para santri sedang masa perpulangan libur
awal tahun.
Selasa, 7 Januari 2014. Satu mobil sport, satu mobil L300,
dan lima PTPT, sebutan penduduk sini untuk angkutan kota, siap mengantarkan
kami ke tempat tujuan, yang aku tau adalah Pantai Taipa di Konawe Utara. Gambaran
tentang pantai di benakku adalah seperti pantai-pantai yang ada di Jogja, meski
yang sering aku kunjungi cuma Pantai Depok, yang sangat ramai dengan orang. Kemudian
bayangkan apa yang terjadi ketika suatu tempat sudah dikunjungi oleh banyak orang.
Keindahan alam yang akan tertutup oleh sampah, lingkungan alam yang mulai
tercemar atau hal-hal lain yang malah mengurangi keindahan alam itu sendiri. Jangan
digeneralisir untuk semua tempat wisata ya, ini hanya asumsi, pendapat pribadi,
karena memang memang aku lebih senang dengan tempat wisata yang tenang, tidak
terlalu ramai.
Perjalanan ke pantai ini sekitar 2,5 – 3 jam, tapi karena
berangkatnya rombongan keluarga pengasuh nyasar akhirnya baru sampai ke tempat
tujuan setelah 4 jam, di saat para asatidzaah dan para pegawai sudah menikmati
pantai selama satu jam. Selain lama, jalan yang dilewati juga beragam, jalan
beraspal sampai jalan tanah becek dan berlubang sampai jalan naik turun gunung
pun harus di tempuh. Lama perjalanan, medan yang cukup menantang serta ditambah
para ustad yang nyetir ngebut selama perjalanan tak kenal medan naik turun,
aspal atau tanah tetap dipacu kencang, terbayarkan saat sampai di pantai ini. Taipa,
The Hidden Paradise.
Begitu turun dari mobil aku cuma bisa diem, bengong. Tempat itu
sepi sekali, seakan kamilah pemilik tempat itu. Aku puas, tempat ini sangat
sepi dan yang jelas keadaan pantainya di luar bayanganku tentang pantai
sebelumnya. Pantainya bersih sekali, lautnya biru, ada karang tinggi dan besar
di sisi kiri, dan di sisi kanan entahlah seperti daratan yang menjorok ke laut
dengan pohon-pohon hijau. Cukup lama aku menikmati pemandangan ini dengan hanya
duduk di pondokan yang banyak disewakan di pinggir pantai. Tak henti-hentinya
tersenyum melihat pemandangan di depanku. Indah sekali.
Tak mau tinggal diam, aku pun turun ke pantai, menikmati air
yang masih sangat bersih dan jernih. Saat menyusuri pantai ini aku menemukan
bintang laut yang cukup besar. Sebenernya pengen megang, tapi entahlah aku
takut bintang laut punya racun atau apalah yang bisa membuatku terluka. Nyesel sih
gak sempet megang, mungkin seharusnya aku riset dulu tentang binatang ini. Hey,
tapi aku mana tau bakal nemu bintang laut secantik ini di pantai -.-“ Sayangnya
aku hanya sempet menyusuri sisi kiri pantai sampai di karang besar. Mungkin lain
kali aku harus kesini lagi untuk menyusuri sisi kanan pantainya. Kapan ya, pas honeymoon
mungkin, hhahahha XD.
Tekstur pada bagian bawah karang di sisi kiri pantai banyak
lubangnya seperti bekas rumah binatang tertentu, burung atau entah apa itu. Banyak
ikan kecil di dekat karang ini, ikan berwarna abu-abu gelap, entah apa namanya.
Satu hal yang jelas buatku adalah ini luar biasa indahnya. Kalau kalian sempat
mampirlah ke sini, di sini indah sekali.
Gimana?? beneran cocok buat honeymoon kan?? hhahahhaha :P
Patrick dari Pantai Taipa :) |
Biar g dikira hoax.. :) |
Read Users' Comments (0)