Time Traveler
Melihat microphone
di ruang pengumuman salah satu sekolah menengah pertama swasta favorit di
Yogyakarta membuatku memutar kembali kenangan masa lalu. Ya ampun, dulu aku
pernah beberapa kali berdiri di tempat yang serupa, suaraku pernah mengisi
ruang-ruang di seluruh penjuru sekolah menutup pertemuan sekolah hari itu
dengan bacaan asmaul husna bersama beberapa teman sekelas. Mari kita lihat
aktivitas yang lain, beberapa siswa minta izin ke guru piket untuk menanyakan
apakah ada tugas dari guru yang berhalangan masuk kelas atau izin untuk pulang
duluan. Tergambar jelas diingatanku bagaimana tata letak ruang piket dan microphone di sekolahku dulu. Tepat di
sisi kanan pintu masuk ruang guru yang super luas. Di situlah terletak kubikel
yang berisi meja panjang untuk guru piket dan di belakangnya microphone dan bel sekolah. Aku masih
ingat bagaimana bunyi bel sekolah saat bel di SMP itu berbunyi menandakan
pergantian jam pelajaran atau istirahat. Dulu aku senang sekali kalau kebagian
mencet bel pulang sekolah setelah melantunkan asmaul husna, rasanya seperti
membebaskan ratusan siswa sekolah dari jerat kepenatan dan bosan setelah
seharian beraktivitas di sekolah. Hhihihi :)
Saat istirahat beberapa siswa laki-laki bermain sepak bola
mini di lapangan tengah, sedangkan beberapa siswi perempuan berlarian dengan
teman sekelompoknya, entah kemana. Ah, aku ingat sekali bagaimana rasanya berjalan
di pinggir lapangan saat ingin jajan ke kantin sekolah. Suasana yang riuh
karena aktivitas dan teriakan di lapangan, belum lagi para siswi yang kalau
jalan pasti sambil ngobrol dan kadang suaranya sampai terdengar kemana-mana. Aktivitas
saat istirahat memang menyenangkan. Duduk di depan kelas sambil makan jajan,
ngeliatin permainan sepak bola mini, atau nungguin Mas Zak lewat *eh hhahahaha
:P
Saat berkesempatan lewat kantin SMP itu, yang terbayang
diingatanku malah gerobak baksonya Pak Imam, gerobak mie pangsitnya Pak Yan,
kubikel-kubikel kantin punya Bu Iffa dan yang lainnya. Waktu awal di sekolah
dulu, kantin belum bagus, masih beratap seng. Jadi sangat panas, apalagi kalau
jam istirahat atau makan siang saat semua siswa di sekolah tumplek blek di
kantin. Terkadang bikin males ke kantin, dan alternatifnya agar tetap bisa memenuhi
hak si tummy ya nitip temen. Tapi masuk
tahun kedua renovasi kantin bikin kantin jadi sangat nyaman dan jadi betah
lama-lama di kantin. Aku dan teman-teman sekelas dulu senang sekali ngumpul di
kantin pas pulang sekolah, menyatukan dua meja bundar besar, ngambil kursi
kesana-kemari dan akhirnya makan dan terkadang sambil melakukan hal-hal konyol.
Ternyata orang yang aku tunggu dari pagi adalah guru UKS
juga, jadi aku diantar ke UKS SMP itu. Dulu buatku UKS jadi salah satu tempat
untuk nyari-nyari Mas Zak *eh keceplosan, hhahhaa :P. Tapi itu benar, waktu
kelas tiga, jurusanku kelasnya terpisah dari jurusan IPA/IPS. Mereka di gedung
depan, sedangkan kelasku dan aksel di gedung samping yang berbatasan langsung
dengan MTs madrasah terpadu dan kelasnya Mas Zak cuma terpisah dua ruang dari
ruang UKS. Jadi aku paling seneng kalau nganter temen ke UKS, ngambil spidol
atau hanya ngisi tintanya saja, apapun itu asalkan ke gedung bagian depan aku mau
lah pokoknya.
Ah, kunjunganku ke SMP hari itu harus disudahi. Meski harus
nunggu berjam-jam untuk ngurus surat izin penelitian tapi ternyata aku sangat
menikmatinya. Karena tak terasa saat menunggu itu membawaku kembali menjelajahi
waktu yang pernah kulewati di sekolah dulu. Sekolah yang kini aku yakin pasti
sudah banyak perubahan dan pasti sudah jauh lebih baik daripada saat aku
tinggalkan beberapa tahun yang lalu. Ternyata mengingat saja membuatku sebegini
bahagianya pernah tinggal di sekolah itu. Jadi pengen maen ke sana. Kapan ya?? Hhmm..
:)
0 Response to "Time Traveler"
Post a Comment