Road To Krisspi.Pisskri.Skripsi (Part.1)


Kuliah jam terakhir alias jam 14.50 – 16.30 adalah kuliah yang biasanya cenderung membosankan dan tentu saja sudah kehabisan tenaga setelah seharian ada kelas. Nguap, bengong, makan, ngobrol adalah pemandangan yang biasa terjadi di kuliah jam krusial ini. Sering udah gak fokus karena capek, belum makan, hujan dan lain sebagainya. Namun mata kuliah kali ini beda. Nama mata kuliahnya PRELIMINARY RESEARCH. Salah satu mata kuliah yang berganti nama dari Teknik Penulisan Skripsi. Intinya sih mata kuliah yang ngajarin gimana agar kita, para mahasiswa, bisa menulis tugas ilmiah akhir a.k.a. skripsi dengan baik dan benar. 

Pertemuan pertama minggu lalu rada deg-degan sih, soalnya masih sensitive denger kata proposal skripsi gara-gara mata kuliah seminar semester yang lalu. Apalagi bapak dosennya dengan santai bilang kalo produk kuliah preliminary research ini tak lain adalah menghasilkan proposal penelitian yang berkualitas. Kuliah perdana intinya adalah SKRIPSI ITU MUDAH DAN CEPAT, TINGGAL MAU DIKERJAKAN ATAU HANYA DIPIKIRIN. Beliau dengan terang-terangan menceritakan bagaimana mudahnya dan cepatnya beliau membuat karya ilmiah ini –bapaknya selesai bikin skripsi dalam waktu satu bulan.. ya SATU BULAN- beliau aja bilang kalo satu semester itu kelamaan buat nyelesain skripsi. Oke, setidaknya beliau sangat memberikan banyak masukan dan tips bagaimana agar bisa menyelesaikan skripsi dengan cepat. Beberapa tips yang beliau berikan diantaranya, kalau sudah punya ide segera tuangkan ke dalam tulisan agar tidak lupa, apapun yang dipikirkan tuliskan aja, karena dengan menulis kita jadi punya panduan mau dibawa kemana hal itu. Berikutnya, dekati calon dosen pembimbing yang sekiranya bisa menerima ide dan bisa diajak kerjasama sesegera mungkin. Lalu manfaatkan waktu sebaik-baiknya.

Pertemuan kedua hari ini, bapaknya mulai dengan slide yang bertuliskan “Problem Skripsi” dan tak lama kemudian terdengar desahan-desahan dari para mahasiswa yang langsung kasak-kusuk dengan teman sebelahnya, yang intinya adalah “belum-belum udah dikasih tulisan problem skripsi .__.”

Dimulai dengan penjelasan tentang bagaimana cara menulis latar belakang masalah. Beliau menjelaskan bahwa masalah itu bisa dicari dengan cara melihat atau membaca berita terkini dan teraktual, agar karya ilmiah itu bisa tepat sasaran. Kalau udah dapet, tulisan dimulai dari hal-hal yang bersifat luas atau global kemudian semakin mengerucut ke bawah dengan menulis independent variable lalu mengerucut lagi pada tulisan tentang dependent variable.  Penulisan latar belakang ini diakhiri dengan tulisan tentang fakta dan harapan yang menunjukkan kesenjangan dari A dan B. Fakta dan harapan ini bisa dilihat dari salah satu salah satu poin berikut atau bisa dari ketiganya, yakni teoritis dan harapan teoritis, teori dan realitas, atau realitas vs realitas. 

Diluar kebiasaan, biasanya kalau udah sore rasanya pengen cepet-cepet pulang, tapi kali ini malah rasanya gak pengen pulang. Mungkin karena pembawaan ngajar bapaknya yang enak, hujan dijadiin alasan para mahasiswa untuk tetap melanjutkan pelajaran. Pada baru minta pulang setelah jam menunjukkan pukul 5 sore. Sejauh ini baru mata kuliah ini yang membuatku betah di kelas sampai nahan-nahan pipis gara-gara gak mau ketinggalan penjelasan dari bapaknya. Dan sepertinya kuliah ini bakalan aku jadiin “label” khusus di blog, artinya aku bakalan nulis setiap pertemuan mata kuliah ini, hhihihi :D

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

Backpacker ‘Nanggung’

Setelah bergelut dengan kebimbangan akhirnya liburan kemarin jalan-jalan ke Malang (lagi). Tapi sekarang bedanya aku ke sana sama Putri dan liburan ala backpack tapi nanggung. Gimana nggak nanggung coba, dia aja bawa koper, udah gitu kita nginepnya di hotel yang lumayan dan bahkan sangat nyaman. Meski gitu juga butuh usaha ekstra untuk dapetin hotel ini, bolak-balik naik turun daerah selecta ke kota dan begitu seterusnya selama beberapa kali, sempet kehujanan pula, salah parkir pula, bener-bener menguji kesabaran. Hhahha. Sampai akhirnya nemu sebuah hotel "Royal Orchid Garden" dengan tariff permalam paling murah 888rb!! Pas masuk lobby aja diliatin para karyawannya dengan tatapan ehemangsitupunyaduitapakokmaunginepsini *nah lhooo*. Tapi kalo gak nyasar ke hotel ini malah gak nemu hotel yang akhirnya menjadi pilihan kita yaitu "Batu Paradise Resort & Hotel", karena pak satpamnya ngasi yang ngasi tau tempat itu. Begitu malemnya kelaparan cari makan dan akhirnya menemukan sebuah kedai susu yang mantaaaaaaaaaap. Asek lah pokoknya. Selama liburan isinya menggila di Selecta, BNS dan harus tiap hari ngasi makan Putri bakso malang. She’s very like it, and I guess, she addicted, hhahaha.

Liburan kali ini overall menyenangkan karena punya pengalaman berbeda karena biasanya cuma nginep ditempat tante sekarang nginep di hoteeel, hhahaha. Kalo destiny ya lumayan laah. Sayangnya cuma satu, gak bisa ketemu lama sama Mas Zak… :( Pokoknya nanti harus ketemu lagi, jalan-jalan lagi, yang lamaaaaaaaaaaaaaaaa.. T-T

Karena aku males nulis, jadi aku posting foto-fotonya aja yaa.. kalo ada yang ditanyakan ya silakan sajaa.. :D 

ini pacar saya, tapi itu koper bawaannya si putri.. :p
BNS :)

di angkoot :p

alun-alun malaang

taxi mau ke stasiuun :p

breakfast di PM :p

kayak sales nunggu jemputan :p


hotel 'masyaALLAHmahal'

peraturan hotel :p

bill "Batu Paradise Resort & Hotel"

mimik susu :p

hotel nyamaan :p

angkoot lagii :p

Selecta :p


Moral of The Story
Intinya kalau mau dapet sesuatu yang enak dan nyaman emang butuh perjuangan dulu. Dan rencanakanlah liburanmu sematang mungkin, jugaaa selalu sediakan rencana cadangan.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

Semester berapa Sekarang??


Sebelum liburan selesai dan kembali ke rutinitas semula, yang menjemukan, aku memutuskan untuk pulang ke rumah dengan harapan akan mendapatkan libur lebih lama *lhoooh*, hhaha just kidding. Abisnya liburan gak berasa banget, cuma sempet maen bentar udah masuk lagi, dan yang paling ‘menyentuh’ adalah cuplikan percakapan dengan ibu. Check this out.

“dek, kapan masuk?” | “tanggal 13” | “cepet banget?” | “gk taauu” | “jadi, kamu semester berapa dek?” | “semester 6” | “abis itu semester 7 skripsi ya” | *nelen ludah* “hhmmm” | “biar cepet lulus, abis itu bikin proposal apa gitu terus kerjasama sama siapa gitu bikin pelatihan ato apa kek, ntar juga kuliah lagi,  biar abis lulus gak nganggur, cuma tidur di rumah” | *nelen ludah lagi* “yaa, ntar lah” | “biar ilmunya bisa diaplikasikan” | “hhhmm, yaa”

Catatan: aku bukannya gak berminat saat hanya memberi jawaban hhmm dan yaa, cuma sambil mikir aja sebenernya. Dan sejujurnya banyak hal yang jadi aku pikirin setelah percakapan itu, *percakapan dengan tema seperti ini sudah sering terjadi antara aku dan ibu*. Misalnya ya, bikin kegiatan seperti apa yang dipengen ibu, kayak bikin proposal pelatihan atau apa gitu. Aku jadi kepikiran untuk bikin seminar, pelatihan tentang “parenting school” atau sejenisnya lah. Kenapa aku pengen bikin itu, ya karena menurut aku menyiapkan orang tua secara psikis itu lebih baik daripada nantinya mengobati kenakalan anak atau dalam bahasa ilmiahnya ‘gangguan’ saat dewasa nanti, *sebenernya ini hanya sebagian defenseku saja karena gak begitu ahli dalam menangani klien, karena aku sejujurnya takut*.  Dalam ilmu psikologi, terutama aliran psikodinamika, kehidupan pada masa anak-anak akan sangat menentukan apa yang akan terjadi di masa akan datang. Apapun yang anak alami di masa kecil akan tersimpan di alam bawah sadar mereka dan secara tak disadari akan dimanifestasikan dalam kehidupan setelahnya. FYI, sebagian besar masalah yang terjadi saat dewasa adalah karena adanya unfinished business dalam diri seseorang yang kebanyakan terjadi dalam fase anak sampai remaja. Contoh kongkritnya adalah aku *daripada ngomongin orang mending aku ngomongin diri sendiri, right?*. Dari kecil aku tidak dibiasakan untuk bersikap assertive, jadi sampai sekarang pun terkadang kalo aku nggak setuju atau apalah tapi ada beberapa hal yang bikin aku nggak enak ngomongnya, aku akan cenderung diem dan mencoba untuk menerima. Contoh lain adalah dari kecil aku dibiasakan untuk melakukan segala sesuatu sendiri dan cenderung ‘dilepas’ jadi sekarang meskipun hal itu tetep kebawa sampai sekarang tapi aku ngerasanya jadi butuh diperhatiin dan ditemenin, *malah curhat*. Intinya, menurutku adalah apapun itu, lebih baik mencegah daripada mengobati, right?

Hal lain yang sering aku pikirin akhir-akhir ini adalah lulus 3,5 tahun atau 4 tahun. Ibu jelas pengen aku lulus 3,5 tahun, dulu emang aku menggebu-gebu untuk lulus 3,5 tahun, tapi entah kenapa akhir-akhir ini aku jadi ragu. Bisa nggak ya aku lulus 3,5 tahun? setelah aku lulus 3,5 tahun terus mau ngapain?. Sejujurnya aja aku masih takut dan ngerasa belum punya persiapan apa-apa untuk kehidupanku selepas kuliah nanti, menyambut the real life. Kehidupan sesungguhnya dimana aku harus hidup sendiri dalam artian yang sebenarnya. Tidak lagi menggantungkan kebutuhan pada orangtua, bisa menunjukkan eksistensi sebagai manusia yang bisa bermanfaat untuk sesamanya, memasuki kehidupan yang baru dan lebih matang, dan …………………………………., hhehe ;)

Kalau 4 tahun pun sebenarnya tidak menjamin 100% kalau aku sudah benar-benar siap mengarungi kehidupan yang keras *ceiileeeh* setelah aku lulus nantinya. Karena aku sendiri sadar kalau aku masih susah untuk meninggalkan sikap kekanak-kanakanku dan segala tetek bengek yang menyertainya. Setidaknya mungkin aku bisa mulai dengan mengganti dress code kuliahku yang biasanya seneng pake kaos oblong harus dikurangi, celana gombrong itu mungkin juga lebih baik sering diganti dengan rok. Aahh, sepertinya aku mulai terjangkit sindrom ‘semester tua’, hhahaha.

Setidaknya aku sadar, meskipun belum bisa merubah diri secara cepat menjadi manusia yang ‘matang’ secara emosi dan sikap. Dan dengan kesadaranku ini semoga orang-orang disekitarku bisa membantuku untuk mencapai kematangan emosi dan sikapku, uuyyeeaaahh. Bismillah.. :)

___________
*……* = aku sedang melakukan monolog, hhaha… :D

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

Today is `Thrust`-Day


Hari ini ceritanya aku kencan sama @ainabilakintan di salon. Biasalah yaa dewasa awal yang tanggung, hhahaha. Pulangnya masih sempet mampir belanja pula di Pamela 1. Eh, pas udah di kost mendadak dapet sms kejutan dari @nadya_yanrich. Kurang lebih intinya adalah mahasiswa yang ngambil mata kuliah pilihan dianjurkan untuk gabung di kelas mata kuliah psikologi positif.  Berhubung cuaca di jogja akhir-akhir ini gila-gilaan panasnya, kepala yang tadinya dingin abis di hairmask jadi panas lagi dan makin panas rasanya. 

Huft, bukannya apa-apa ya, tapi ini kan mata kuliah pilihan gitu, ya berarti resiko dong kalo yang ngambil dikit, orang pilihan dan minat orang kan beda-beda ya. Gondok aja rasanya membayangkan betapa ribetnya bolak-balik ke kampus, ke kantor prodi, kantor TU, prodi lagi, TU lagi untuk ngurus KRS. Belum lagi yang lain-lain. 

Heran aja gitu, kalau tau bakal sedikit-sedikit peminatnya kenapa harus ngasih pilihan sepuluh mata kuliah pilihan yang bisa dipilih *nah lho, bingung kan?*. Namanya juga pilihan, jadi ya terserah kita kan mau milih mana, masa’ mau dipaksain digabung di kelas psikologi positif sih. Terus terang aku gak begitu berminat dengan mata kuliah ini. Gak tau kenapa, buat aku dosen pengampu menjadi salah satu daya tarik tersendiri untuk ngambil suatu mata kuliah dan kelas tertentu. Ya sebenernya biar nyaman aja sih kalo pas kuliah, kan kalo dah sreg dan nyaman insyaALLAH kita para mahasiswa, terutama saya, tidak akan banyak ngeluh dan semangat kuliah. Dan ternyata kebetulannya lagi yang ngampu psikologi positif ini, buat aku, kurang begitu membuat aku semangat untuk masuk kelas, meskipun memang ibunya tu semangat banget ngajarnya, tapi entah kenapa aku sedikit kurang cocok aja dengan sistem mengajar beliau yang terlalu banyak ‘time to think’ dan cenderung sedikit ‘memaksa’ mahasiswa untuk menjawab ‘time to think’ beliau. 

Aku ngerasa nggak adil aja kalo ngorbanin mahasiswa untuk kepentingan dosennya, yang mungkin males ngajar kelas yang cuma diisi oleh 2 orang dan tidak lebih dari 10 orang. Entahlah, aku juga belum dapet penjelasan dan argumen dari para 'atasan', tapi tetep aja aku ngerasa nggak fair, nggak adil, semena-mena, sekate-kate (ini kalo bahasa kintan).

Huwaaaaaaaaaahh, tau aaahhh. Beteeeeee aslii beteeeeeeeeeee. Untung ada Mas Zak, setidaknya dia masih sabar dengerin omelan dan ocehan kekesalanku tentang ini. Dan nyebelinnya lagi, dia masih juga sempet-sempetnya godain dan genit sama akuu. Hhuhu, orang ini minta dicubit apa yaa.

Hhuhuhuhuuuu entahlah, belum juga mulai masuk kuliah udah bikin aku bĂȘte sebete betenya. Huhuhuhuuuu T-T

*thrust kb. 1 daya tolak/dorong (of an engine). 2 tusukan, tikaman (of a sword). 3 arah, tujuan. 4 serangan

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

Owl City - Vanilla Twilight

The stars lean down to kiss you
And I lie awake and miss you
Pour me a heavy dose of atmosphere


'Cause I'll doze off safe and soundly
But I'll miss your arms around me
I'd send a postcard to you, dear
'Cause I wish you were here


I'll watch the night turn light-blue
But it's not the same without you
Because it takes two to whisper quietly


The silence isn't so bad
'Til I look at my hands and feel sad
'Cause the spaces between my fingers
Are right where yours fit perfectly


I'll find repose in new ways
Though I haven't slept in two days
'Cause cold nostalgia
Chills me to the bone


But drenched in vanilla twilight
I'll sit on the front porch all night
Waist-deep in thought because
When I think of you I don't feel so alone


I don't feel so alone, I don't feel so alone


As many times as I blink
I'll think of you tonight
I'll think of you tonight


When violet eyes get brighter
And heavy wings grow lighter
I'll taste the sky and feel alive again


And I'll forget the world that I knew
But I swear I won't forget you
Oh, if my voice could reach
Back through the past
I'd whisper in your ear
Oh darling, I wish you were here

* i dedicated this to my dear, Mas Rozak.. :)

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS