This is The Future.. :))

Ada long weekend?? Jelas cepet-cepet reservasi tiket dong. Apalagi kalo bukan buat ketemuan *namanya juga LDR, musti banyak usaha dan pengorbanan, biar pacar saya gak digodain sama orang * lebay ya? Biarin ah, hhahaha. Mumpung di malang juga ada acara di almamater kan, sekali pergi dua acara terlampaui, aseeek. Sempet kaget juga sih waktu Mas Zak bilang mama mau ikut ke malang, seneng aja rasanya tapi juga malu, campur-campur pokoknya, intinya seneeeeng *nah bingung kan mau deskripsiin*.

Day 1 – Kisah Potongan Timun
Baru bisa ketemuan abis sholat jum’at. Seperti biasa, rutinitas awal adalah puter-puter kota malang ampe puas baru ke Gramed. Ada kejadian memalukan pas turun tangga, yup aku kepleset dan hampir jatuh gara-gara mau liat iklan yang ditempel di dinding tangga. Untung ada yang jagain, hhehe. Mau dinner aja juga bingung, yah berhubung kami berdua bukan orang malang jadinya gambling aja kalo mau makan. Finally, kami memilih satu tempat makan, menu malam itu fast food *burger* dan kwe tiaw kuah *nah kan gak sehat semua, tapi sehat kok :D*. Kebiasaan nih kalo makan, pasti yang bikin lama itu ngobrolnya, cerita kesana kemari tentang berbagai macam hal, tentang berbagai kisah, tentang kerasnya kota tempat dia tinggal, ampe dua jam lebih di sana *untung gak diusir sama waitersnya*. Moment seperti ini yang selalu bisa bikin aku ngerasa ih waaw, kereen. Apalagi saat Mas Zak mulai motongin timun dan tomat dari sisa burgernya kemudian menyusunnya di piring sambil bilang gini, “ini pulau, nah ini ada sekolah, di sebelahnya ada toko rotinya, terus di sekelilingnya udah laut. Ntar Ndut yang ngajar sekolah ini. Makin lama banyak yang sekolah disitu, pulaunya jadi makin rame, terus kita pindah ke tempat lain ya.” Yang bisa aku lakukan saat itu cuma tertegun berdoa seraya mengamini ini semua.

Day 2 – It Called “Support”
Berhubung aku izinnya mau ikut acara yang diadain sama almamater, ya berangkat juga ke sana meskipun Mas Zak ngajakin bolos aja biar bisa jalan-jalan, hhahaha. Dateng berdua, ketemu sama temen-temen lama, basa-basi sebentar dan saling menanyakan kabar sampai pada akhirnya selalu ada pertanyaan krusial tentang masa depan bersamanya, hhahahaha. Meski sempet maju mundur akhirnya memberanikan diri maju ke Baba Taufiq, minta restu minta doa semoga semuanya lancar terkendali. Sempet ditanyai juga sih sama Baba “gimana? Udah nemu? Nemu kakak-kakak gitu.” Dalam hati aku jawab, “udah dong Ba, orang sini-sini juga kok Ba, namanya Mas Zak, kenal juga kan Ba?” Hhahaha. Seharian ketemu orang-orang dari masa lalu yang tahu tentang bagaimana perjuangan dan perjalanan kami selama ini membuat semangat kami kembali full tank. Apalagi kalo ketemu Al-Falah, tambah bikin tenang rasanya. Mereka punya cara masing-masing untuk mensupport. Inilah kenapa aku selalu suka lingkungan di sana, sangat bersahabat dan kekeluargaan. Tak sungkan untuk mengingatkan dan selalu mendoakan yang terbaik.

Day 3 – Sejenis Kincir Angin
Dulu pas liburan sama Ay Putri di sini pengen naik ini, tapi gak bisa karena kami dateng pas istirahat. Aku pun ngajakin Mas Zak naek ini. Ya, permainan sejenis kincir angin yang di dalamnya ada seperti kabin yang berputar, ya memang bentuknya seperti kincir angin. Kami naik dari bawah, masuk ke dalam kabin ngobrol sejenak, sediki berdebat kecil yang lucu tentang “korea itu beda sama cina”. Ya, aku berhasil meracuni Mas Zak dengan cerita-cerita berdasarkan film korea yang ku tonton. Tak kusangka, he did it. Did what? something too romantic, just make it been our secret, hhahaha. Ya, seperti kincir angin yang kami tumpangi saat itu, hidup itu ada kalanya di bawah dan ada kalanya di atas. Aku belajar, Mas Zak belajar, kami masih perlu banyak belajar untuk lebih memahami, memaknai dan mensyukuri segala sesuatu yang terjadi pada kami. Setidaknya, buat aku pribadi, aku jadi inget bahwa gak semua apa yang kita pengen itu bakal berjalan lancar pasti ada saat seneng dan ada saat sedih, aku harus bisa belajar untuk me-release segala sesuatu yang aku anggap menyakitkan agar tak terbawa sampai aku tumbuh dewasa nanti. Setidaknya banyak orang yang akan membantuku untuk tumbuh dewasa, aren’t you? :)

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

0 Response to "This is The Future.. :))"

Post a Comment